Fashion

Technology

Fashion

Recent Posts

Pantai Jogan Perpaduan Air Terjun Dan Pantai Selatan Yogyakarta

00.50 Add Comment

Pantai Jorgan Terletak di kabupaten gunungkidul
Jogjaku.web.id - Berbicara tentang keindahan pantai gunungkidul memang tiada habisnya, salah satu di antara puluhan pantai disana terdapat pantai yang unik yaitu pantai jogan. Diapit tebing-tebing tinggi khas pegunungan kapur, Pantai jogan layaknya peraduan, tempat air sungai turun gunung menemui ombak yang pulang melaut. Dari puluhan pantai yang berserak di sepanjang 71 kilometer pesisir selatan Gunungkidul, Pantai jogan menempati posisi istimewa karena keberadaan air terjun yang langsung jatuh dari atas tebing ke bibir laut, tempat ini mengingatkan pada McWay Beach Waterfall di California. Selama ini, tak banyak pelancong yang tahu tentang Pantai Jogan. Lokasinya yang persis berada di sebelah barat Pantai Siung sering terlupa oleh para pemanjat yang dipacu semangat memeluk moleknya tebing Siung.

Untuk mencapai Pantai ini, dipelukan waktu sekitar kurang lebih dua jam perjalanan dari kota Jogja. Menyusuri jalanan aspal mulus, berkelok-kelok membelah perbukitan karst yang merupakan sisa lautan jutaan tahun silam. Bila kita sampai di Pos Retribusi Pantai Siung, artinya Pantai Jogan sudah dekat, karena sekitar 400 meter dari pos tersebut, akan terlihat papan kayu penunjuk arah menuju Jogan. Menggantikan aspal mulus, jalan setapak menjadi pemandu selanjutnya, mengantar Anda dengan didampingi dua sungai kecil di sisi kiri yang nantinya akan menyatu lalu menjelma menjadi air terjun. Sayang sekali, keelokannya hanya bisa disaksikan saat musim penghujan, sementara di musim kemarau debit air sangat kecil ditambah dengan aktivitas penyedotan airnya demi keperluan warga.
Untuk bisa menikmati guyuran air dari atas tebing, kita harus turun ke bawah. Ada dua cara untuk turun,
  1. Dengan tehnik canyoning alias rappeling di air terjun. Tentu diperlukan peralatan dan kemampuan mumpuni untuk melakukannya.
  2. Menapaki turunan licin yang basah. Untunglah tersedia kayu-kayu pegangan sebagai penopang tubuh. Meski begitu, kehati-hatian adalah hal wajib karena jalur yang curam. Setelah batuan curam nan licin, tersisa satu lagi tantangan, kita masih harus melewati karang yang dihuni oleh ribuan bayi kepiting berwarna transparan berukuran sekitar 5 mm.
Ini memang bukan koloni kepiting merah penghuni Christmas Island (yang dekat Jawa Barat tapi dimiliki Australia), namun melewatinya dengan kaki telanjang tentu bukan perkara sederhana. Penduduk sekitar biasa mengambil bayi kepiting ini untuk dimasak, menjadi teman makan nasi hangat di kala musim hujan. Bila beruntung, pengunjung juga bisa menyaksikan ratusan kupu-kupu bergerombol di bebatuan kering.
Nah, sampailah Anda. Berlatar ungunya langit senja, menatap lepas ke Samudera Hindia, menyaksikan Poseidon melempar gulungan ombak yang seolah siap melahap, sementara di balik punggung, suara air terjun memekakkan telinga, pertanda derasnya air yang jatuh. Tak perlu merasa ngeri, nikmatilah keramahan percikan air saat kaki-kaki air menjamah kerasnya batuan karang. Menyambut sopan sebelum Anda menyibak tirai air, memasuki peraduan grojogan. Diguyur segarnya air tawar dari sungai-sungai rahasia perbukitan karst membuat kita merasa seolah kegersangan Gunungkidul hanyalah mitos. Karena sebenarnya daerah ini punya banyak sekali sumber air, yang sayangnya tersembunyi di perut bumi.

Pantai Jogan adalah pemberi kesegaran, laksana oase di luasnya hamparan pantai pasir putih Gunungkidul. Juga seperti garnishes di piring yang terlalu sayang untuk dilewatkan. Pantai yang tepat bagi Anda yang ingin merasakan sensasi berbeda dari surga pesisir selatan Jogja.

Adrem (Tholpit) Kue Khas Bantul

00.42 Add Comment

Kue Adrem disajikan dalam wadah Besek.
Jogjaku.web.id –Kue adrem atau biasa disebut tholpit adalah salah satu dari sekian banyak makanan khas kota bantul. mungkin agak terdengarjorokdengan nama tholpit karena singkatan dari “Khontol Gejepit“tapi ini memang merupakan nama asli makanan tersebut.
Makanan ini terbuat dari bahan baku tepung beras dan gula jawa yang digoreng. Dareah saden adalah tempat utama produksi kui adrem ini, jika agan – agan inginmenikmati kue khas bantul ini bisa mencari di pasar – pasar tradisional bantul dan sekitarnya.

Penyajian Kue adrem
Cara Pembuatan kue adrem sangat mudah, dibawah ini adalah bahan dan cara pembuatanya
Bahan Kue Adrem
  1. Beras jawa 1 kg
  2. Gula jawa/pasir 8 ons
  3. Kelapa tua butir
  4. Minyak goreng 1 liter
  5. Vanili 5 bungkus kecil
Cara membuat Kue Adrem
  1. Rendam bersa jawa selama kurang lebih 2 jam. Lalu diangkat dan ditiriskan kemudiandi giling menjadi tepung beras.
  2. Rebus gula jawa atau gula pasir bersama dengan kelapa parut dan tambahkanair putih 1 cangkir.
  3. Campuran bahan nomor 2 (gula jawa) diatas masaksampai mengental bahan berubah warna menjadi tua lalu diturunkan ditunggu sampai dingin.
  4. Tepung beras diletakkan dalam baskom terus dicampur dengan larutan gula sama kelapa (juruh) tadi lalu di uleni (sampai halus selama 2 jam terus dikasih vanili).
  5. Jika sudah menjadi adonan, jangan lupa segera panaskan minyak goreng.
  6. Siapkan daun pisang diolesi dengan minyak goreng untuk membuat bulatan-bulatan adrem terserah besar kecilnya sesuai selera.
  7. Adonan yang sudah menjadi bundar, digoreng lalu dijepit pakai bambu yang dibuat memanjang seperti lidi. 3 buah bambu yang berbentuk lidi digunakan untuk menjepit adrem supaya berbentuk adrem, lalu angkat adrem jika sudah kecoklatan (matang).
  8. Kalau belum bisa membentuk adrem, coba diuleni lagi supaya tidak pecah saat digoreng sampai bisa.
  9. Ciri-ciri adrem yang jadi tidak pecah, didalamnya berisi adonan dan mengapung diatas minyak goreng lalu dijapit

Indahnya Kalisuci Padukan Rafting dan Caving

00.32 Add Comment

Gua Kali Suci Gunungkidul
GUNUNGKIDUL – Kali Suci Terletak di Dusun Jetis Wetan, Kelurahan Pacarejo, Kecamatan Semanu, menawarkan wisata ekstrim bagi pengunjungnya.
Sunyinya Gua, derasnya jeram, serta megahnya ornamen Gua mengajak pengunjung seolah berada di dunia lain.
Kalisuci ini merupakan sebuah ujung segmen sistem sungai terbuka jarak dengan luas DAS mencapai kurang lebih 30 km2, dimana outlet dari sistem sungai terbuka tersebut masuk ke dalam perut bumi di Gua Kalisuci dan muncul ke permukaan lagi di Pantai Baron.
Lokasi wisata kali suci ini berada pada transisi Ledokan Wonosari menuju perbukitan Karst Gunungsewu menampilkan begitu banyak bentuk lahan tipikal Karst yang luar biasa, di antaranya Perbukitan Kerucut, Lembah Buta, Doline, Colapse Doline dan beberapa fenomena alam, indah dipandang mata dan juga tempat yang asik bagi yang ingin berwisata
Kilauan cahaya surga Gua Grubug, eksotisme vegetasi purba Luweng Jomblang, romantisme senja Telaga Jonge menjadi paket komplet mengunjungi daerah ini.

indahanya bebatuan yang ada di kali suci
Tidak seperti gua pada umumnya, Gua Kalisuci ini dialiri air hingga mencapai kedalaman 2,5 meter.
Kedalaman air inilah yang mengharuskan pengunjung untuk mengenakan ban yang cukup besar beserta peralatan pelindung.
Sementara peralatan pelindung seperti helm, jaket pelampung dan body protector dapat menghindarkan pengunjung dari batu-batu besar, aliran air deras dan jeram.
Stalaktik
Air yang mengaliri Gua Kalisuci berasal dari banjir kiriman dari Kecamatan Semanu,Kecamatan Karangmojo dan Kecamatan Ponjong. Air tersebut masih menyisakan ruang-ruang dimana pengunjung bisa menyaksikan keindahan stalaktit, stalakmit, draperi, mikro gordam, sodastro yang berada di dalam Gua.
Pengunjung juga bisa merasakan kehadiran habitat-habitat asli Gua ini, semisal kelelawar buah, burung, ikan, kepiting dan udang.
Memiliki panjang sekitar 700 meter, pengunjung diajak memasuki enam Gua selama kurang lebih dua jam.
Enam Gua tersebut di antaranya Gua Kalisuci sepanjang sekitar 150 meter, Gua Vertikal Gelatik sekitar 150 meter, Gua Horisontal Gelatik sekitar 100 meter, serta Gua Vertikal Gelung sekitar 300 meter.
Tiap-tiap gua menyuguhkan petualangan rafting dan caving di dalam perut bumi yang luar biasa.
Adrenalin pengunjung tidak hanya dipacu dalam Gua, melainkan juga luar Gua. Untuk mencapai Gua Kalisuci ini, pengunjung diharuskan menuruni puluhan anak tangga.
Begitu pula untuk keluar Gua dimana puluhan anak tangga yang sangat curam sudah menunggu untuk dinaiki. Karena termasuk wisata ekstrim, Gua Kalisuci ini tidak direkomendasikan bagi wanita hamil maupun pengidap asma.
Hanya dengan Rp70 ribu per orang, pengunjung bisa menikmati sensasi berkreasi di alam terbuka dengan fasilitas peralatan ban, pelindung, jasa pemandu, retribusi, minum, snack, kamar mandi serta asuransi Jasa Raharja.
Tunggu apa lagi, ayo ke kali suci sekarang ajak teman – teman atau pacar anda

Kebun Buah Mangunan Bantul Yogyakarta

23.03 Add Comment

Bantul – Siapa yang tak mengenal kota bantul terletak disebelah selatan kota jogjakarta menyimpan ratusan tempat wisata yang sayang anda lewatkan jika kalian berkunjung di jogja, kali ini mimin akan membahas kebun buah mangunan bantul. Apasih menariknya kebun buah mangunan ini??
Kebun buah mangunan memilikibeberapa hal menarik diantaranya :
  • Kebun buah mangunan memiliki udara yang segar bagus untuk kalian yang penat dengan kegiatan di kota yang susah mendaptkan udara segar, dijamin jika kalian kesini pasti ogah kalau mau diajak pulang
  • Bisa melihat pantai parangtritis dan kota bantul. Pengunjung akan di manjakan matanya dengan pemandangan yang elok di pandang, tak lupa peandangan kali oyo yang membentang panjang memotong kota bantul dan perbukitan seribu dipenuhi dengan pohon hijau yang lebat.
  • Fasilitas Gazebo cocok untuk anda yang berlibur bersama pasangan, kerabat atau keluarga bisa bercengkrama dengan tenang disana.
Bagaimana cara menuju kesana??
Jika anda dari arah jogja
  • Dari terminal Giwangan terus ke selatan melewati jalan Imogiri Timur.
  • Jalan Imogiri Timur mentok sampai pertigaan pasar
  • Dari pertigaan itu belok ke kiri (timur) sampai menemukan pertigaan yang ada papan penunjuknya. Dimana kebun buah Mangunan belok ke kanan (selatan).
  • Dari pertigaan itu terus saja mengikuti papan-papan penunjuk selanjutnya.

Sate Kere Makanan Khas Dari Solo

15.27 Add Comment
Solo –Ketika anda mendengar kata sate pasti yang terlintas dipikiran anda adalah daging tusuk yang dibakar dengan berbagai bumbu rempah – rempah. tapi taukah anda apa itu sate kere.
Sate kere adalah sebutan salah satu makanan khas Solo jawa tengah yang bahan utama terbuat dari tempe gembus yaitu tempe yang terbuat dari ampas pembuatan tahu. selain tempe bahan pembuatan sate kere ini juga bisa menggunakan jeroan sapi (paru – paru dan usus) bumbu sate ini tidak jauh beda dari bumbu sate pada umumnya yaitu bumbu sambal kacang.
Kenapa dinamakan sate kere??? Jadi pada zaman dahulu sate merupakan makanan termewah yang hanya bisa dinikmati oleh kalangan mengenggah keatas. Atas dasar itu para kalangan bawah membuat inisiatif membuat sate yang semula dari daging digantikan menjadi tempe atau jerohan sapi, agar harga bisa terjangkau bagi mereka.
Sate Kere tidak kalah enak dengan sate daging dengan harga yang relatif lebih murah menjadi daya tarik kalangan bawah untuk mencoba mencicipi sate. Selain itu sate kere menjadi perwujudan perlawanan kalangan bawah kepada kalangan atas atau bangsawan yang pada waktu itu masih sangat kental dirasakan oleh masyarakat.

Cara Pembuatan Sate Kere tidaklah sulit, pertama – tama siapkan bahan seperti dibawah ini.
Bahan utama membuat sate kere
  1. Tempe gembus 500 gram
  2. Minyak sayur 3 sdm ( untuk menumis )
  3. Lengkuas 2 cm ( memarkan )
  4. Daun salam 2 lembar
  5. Serai 1 batang ( Ambil bagian putihnya dan memarkan )
  6. Asam jawa 1 sdm
  7. Air kelapa muda 500 ml
  8. Gula merah 125 gr ( sisir halus )
Bumbu halus membuat sate kere
  1. Bawang merah 8 buah
  2. Bawang putih 4 siung
  3. Ketumbar 2 sendok ( sangrai )
  4. Kemiri 5 buah
  5. Merica utuh 1/2 sendok teh ( sangrai )
  6. Garam ( secukupnya )
Bahan saus kacang membuat sate kere
  1. Kacang tanah 250 gram ( goreng )
  2. Cabai merah kriting 5 buah
  3. Kemiri 5 butir
  4. Gula merah 5 sdm ( sisir halus )
  5. Air 500 ml
  6. Sari jeruk limau 1 sendok teh
Cara membuat saus kacang
  1. Pertama-tama, Haluskan semua bahan saus kacang kecuali sari limau
  2. Jika dikira sudah halus maka masaklah bumbu dan sekali-kali dia aduk.
  3. Terakhir masukan sari jeruk limau
Cara membuat sate kere
  1. Pertama kita potong-potong dadu tempe.
  2. Tumislah semua bumbu halus dan pastikan sampai berbau harum.
  3. Masukanlah salam, serai dan lengkuas, aduklah sampai layu.
  4. Masukan gula, tempe dan air kelapa muda, masak hingga air sedikit.
  5. Masukanlah asam jawa dan masaklah hingga air kelapa habis, angkat dan tiriskan.
  6. Tusuklah tempe dengan banyak 4 sampai 5 buah pertusuknya.
  7. Pangganglah sate dengan api sedang, sambil dibolak-balik.
  8. Jika di kira sudah matang, sajikanlah dengan saus kacang.

Tiwul Gunungkidul Makanan Pokok Karst Selatan

15.19 2 Comments

Gunungkidul – Berkembang pesatnya wisata gunungkidul memunculkan ide – ide kreatif para pengusaha kuliner, ingin memperkenalakan olahan khas masyarakat gunungkidul yang hampir terlupakan ke masyarakat moderen, tiwul yaitu makanan khas masyarakat gunungkidul yang kini keberadaanya sudah susah dijumpai karena perkemabangan jaman yang sekarang mayoritas masyarakat sudah beralih ke nasi sebagai makanan pokoknya.
Sejarah mencatat dahulu ketika jaman penjajahan masyarakat gunungkidul dan sekitarnya kekurangan sumber pangan, hingga akhirnya mereka menemukan alternatif makan pokok dari ketela / singkong yang di olah sedemikian rupa hingga jadilah tiwul,tanah gunugkidul yang dikenal kering memang kurang cocok untuk ditanami padi, disana hanya 1 tahun sekali para petani menam padi yaitu pada saat musim penghujan.
Sebelum adanya inovasi padi gogo yang tidak membutuhkan banyak air, padi tidak dapat tumbuh di wilayah Gunung Kidul. Airnya kurang banyak. Akibat kurangnya air dan sedikitnya tanaman yang dapat tumbuh, hewan ternak pun jarang dimiliki. Masyarakat kemudian menggantungkan hidupnya pada ketela, salah satu tanaman yang cocok bagi kondisi alam Gunung Kidul.
Sama seperti nasi yang saya kenal sebagai makanan sehari-hari, di daerah Gunung Kidul ketela menjadi bahan pangan pokok. Ketela diolah dengan cara yang sederhana sehingga dapat disimpan dan bertahan lama mirip beras.
Sebelum menjadi tiwul kita harus mengolah gaplek dahulu, Tiwul memiliki rasa yang sedikit manis dan memiliki aroma alami dari singkong, sehingga memiliki cita rasa yang khas pada makanan ini. Selain itu teksturnya yang pulen dan menggumpal memberikan sensasi tersendiri saat kita menyantapnya.

Mangut Lele Asap Mbah Temu Bantul

14.58 Add Comment

Bantul – Berada diujung turunan, tepatnya ditepi sungai bedog dan sungai kontheg, bantul DI Yogoyakarta, warung makan Mbok temu, mangut lelenya sungguh mengugah lidah anda.
Penyajian mangut lelesebenarnyabiasa saja. Di piring tua, dua potong lele goreng basah kuyup terebus dalam kuah santan. Dan ada beberapa cabai utuh meronakan kuningnya kuah, sepiring nasi banjir oleh kuah santan itu, panas nasinya menguapkan wangi bawang merah dan bawang putih.
Kuah yang membalurkan aroma asap kayu bakar, cara memasak kuah mangut yang masih dipertahankan oleh Mbah Temu sejak 32 tahun silam. Rasanya disegarkan rasa sunti dan kencur yang samar
Asal Mula Warung Mbah Temu
Asal muasalwarung itu pun berhulu di tempuran kali, kosakata Jawa untuk menyebut titik persuaan dua sungai. Dalam kepercayaan Jawa, tempuran dianggap lokasi magis sehingga pada malam-malam yang dikeramatkan kerap didatangi orang-orang untuk berendam di sana. Ayah Mbah Temu, Temo Diharjo, adalah juru kunci tempuran itu. Setiap hari pasaran untuk bertapa, Temo Diharjo menjaga barang bawaan para pertapa.
Karena penghidupan keluarga Temo Diharjo memang hanya bertumpu kepada tempuran Sungai Bedog dan Sungai Kontheng, Temu kecil pun tak pernah jauh dari sungai.
Akhirnya ibu beliau, Paikem, berjualan teh, obat-obatan untuk pertapa yang sakit. Waktu saya masih kecil, kami tak pernah menjual makanan . Tetapi orang-orang yang berendam sering mengeluh dan memaksa berjualan makanan, Tutur Mbah temu.
Mbah Temu masih ingat, 32 tahun silam Ayahnya Temo Diharjo membangun sebuah warung kecil di pinggir tempuran itu. Menunya masih sangat sederhana sebatas kudapan seperti berbagai macam gorengan dan mi instan masakan Paikem dan Temu. Selain para pertapa, warung Temu juga menjadi andalan bagi para penambang pasir.
Waktu itu, kami tidak menjual mangut lele. Itu, kan, makanan rumahan. Itu masakan ibu sehari-hari. Orang yang berendam ternyata justru suka dengan mangut lele, kata Temu.
Kini aktivitas petambang pasir didaerah tersebut sudah tidak ada lagi. Para pertapa juga semakin jarang. Namun, warung Mbah Temu telanjur dituturkan dari mulut ke mulut dan dikenal luas, dan punya pelanggan. Mereka ini bukan petapa, bukan petambang pasir, dan benar-benar datang hanya untuk mencari mangut lele, tutur Temu.